MARASAI.iD – Masalah stunting menajdi isu nasional yang dihadapi oleh pemerintah pusat yang berupaya untuk menekan angka stunting di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Maluku Utara dan Kota Tidore Kepulauan.
Hal ini juga menjadi perhatian dari Kepala Puskesmas Galala Kota Tidore Kepulauan, Rosmini Abd. Kadir yang menjadi reformer aksi perubahan saat mengikuti PKA 3 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku Utara.
Kapus Galala ini mengangkat tema dengan judul Optimalisasi Peran Organisasi dan Mitra dalam Program Cegah Stunting dengan Jemput Layani Antar atau dengan akronim CHATTINGAN JELITA, yang dilaunching di Sofifi, Rabu (9/10/2024).
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Abdul Majid Dano, Kepala bidang pengembangan, Kompetensi dan Menejerial BPSDM, Saleh Ratulangi dan Coach, Abbas Adam.
Rosmini dalam paparannya menyebutkan, di wilayah kerjanya terdapat 16 kasus stunting, yang dihitung sejak awal Januari hingga September 2024, sehingga dengan aksi perubahan ini pihaknya akan langsung turun dan memberikan pertolongan medis.
“Saya pantau masalah ini selalu meningkat sehingga kita perlu melakukan tindakan, sejak Januari hingga September sudah ditemukan 17 anak yang terkena stunting, satu sudah berhasil sembuh dan masih tersisa 16, namun masih ada kurang lebih 563 keluarga yang berpotensi stunting, sehingga ini menjadi perhatian kami, untuk turun langsung kepada mereka,” ucapnya.
Menurut Rosmini, langkah preventif juga dilakukan yaitu dengan melakukan pencegahan sejak usia para remaja putri sampai ibu hamil, dengan memberikan sosialisasi dan memperhatikan asupan makanan.
“Kita juga melakukan pengobatan kepada balita yang berpotensi stunting kita lakukan penanganan sehingga tidak terjadi gizi buruk,” tambahnya.
Sementara itu, Kadis kesehatan Kota Tidore Kepulauan, Abdul Madjid Danodalam sambutannya memuji aksi perubahan yang dilakukan oleh Kapus Galala.
“Kami mendukung dan mengapresiasi aksi perubahan ini, karena ini juga sejalan dengan apa yang menjadi target Kota Tidore pada tahun 2025 akan masuk pada Zero stunting, artinya bahwa pada tahun itu tidak boleh lagi ada yang stunting dia Tidore dan langkah performer ini menjadi salah satu upaya untuk itu,” ujar Abdul Madjid.
Dia berharap agar apa yang dilakukan oleh reformer Rosmini yang juga Kapus Galala dengan inovasi-inovasi yang ada dapat menjadi inspirasi bagi kapus-kapus lain untuk diterapkan pada wilayah kerja masing-masing.
“Kita berharap akai perubahan ini dapat digunakan di wilayah Kota Tidore yang lain, dari Dinas tentu memberikan dukungan agar ini diterapkan di semua puskesmas dengan wilayah kerjanya,” harapnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak sebagai mitra dari Kecamatan Oba Utara, kepala desa, lurah, pihak TNI/Polri, peserta PKA III dan sejumlah tim dari Puskesmas Galala.







