SOFIFI – Aksi protes kreatif dilakukan sekelompok pemuda di Kelurahan Guraping, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan. Mereka menanam pohon pisang di ruas jalan rusak sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang dinilai abai terhadap kerusakan infrastruktur, khususnya ruas Jalan Trans Halmahera yang melintasi wilayah mereka.
Aksi ini dipimpin oleh Ketua Karang Taruna Masigarolah Guraping, Zulfikar Marajabesy. Dalam keterangannya kepada media, Zulfikar menuturkan bahwa penanaman pohon dan pemasangan spanduk bertuliskan pesan sindiran kepada Pemprov Malut adalah inisiatif murni dari para pemuda Guraping yang prihatin atas kondisi jalan yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
“Aksi ini adalah bentuk protes kami terhadap Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah mengabaikan salah satu akses vital yakni Jalan Trans Halmahera. Kami mendengar dan melihat langsung banyak keluhan dari masyarakat dan para pengguna jalan. Bahkan sudah beberapa kali terjadi kecelakaan akibat lubang jalan yang cukup dalam,” ungkap Zulfikar.

Ia menjelaskan, lubang-lubang di jalan tersebut memiliki kedalaman antara 5 hingga 6 sentimeter, dan sangat membahayakan pengguna sepeda motor. Bahkan, dua bulan lalu, pemuda Guraping sempat melakukan penambalan jalan secara swadaya, namun karena keterbatasan material seperti semen, hasil tambalan itu tidak bertahan lama.
Yang lebih disesalkan, menurut Zulfikar, ruas jalan yang rusak ini hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pusat pemerintahan provinsi, yakni Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi. Jalan ini juga menjadi satu-satunya akses yang dilalui Gubernur dan Wakil Gubernur setiap kali menghadiri rapat bersama DPRD Provinsi.

“Kami cukup menyayangkan sikap dari pemerintah provinsi. Ini adalah jantung ibukota provinsi, tapi kenapa justru diabaikan? Aksi ini adalah peringatan. Kalau tidak ada respon, kami akan lakukan konsolidasi dengan seluruh warga Guraping untuk gerakan tanam pohon secara besar-besaran di semua titik jalan rusak,” tegasnya.
Aksi protes ini sekaligus menjadi sorotan atas lemahnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Para pemuda Guraping berharap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut sebelum jatuh korban lebih banyak.







