MARASAI.iD – Reformer Abdul Hadi dari Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi Maluku Utara berhasil melaunching aksi perubahan yang berjudul Optimalisasi Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Stunting di Kawasan Perbatasan Negara di Pulau Morotai dengan akronim “MEETING DENGAN KAWAN”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BPPD Malut, Omar Fauzi, Coach dari Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM), Noni Ahmad yang berlangsung di Kantor BPPD Malut, Rabu (2/10/2024).
Omar Fauzi dalam kesempatan itu menyebutkan Maluku Utara berbatasan langsung dengan negara luar, sehingga diperlukan perencanaan yang strategis khususnya dalam bidang kesehatan, apalagi prefelensi stunting di Malut mencapai 23,7 persen.
“Daerah perbatasan sering kali terkendala dengan akses layanan fasilitas kesehatan, sehingga diharapkan dari aksi perubahan ini dapat berdampak pada upaya signifikan dalam perbaikan kesehatan di perbatasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Noni Ahmad berharap agar aksi perubahan ini ditindaklanjuti dalam program kegiatan BPPD pada tahun yang akan datang.
“Semoga aksi perubahan ini dapat terus dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dinas,” ucapnya.
Abdul Hadi menjelaskan aksi perubahan ini disusun sebagai bagian dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VII Tahun 2024 di BPSDM Provinsi Maluku Utara.
“Program ini bertujuan memberikan panduan praktis dalam monitoring dan evaluasi penanganan stunting di Pulau Morotai, yang merupakan wilayah perbatasan negara,” jelasnya.
Menurut Abdul Hadi, aksi perubahan ini memiliki visi besar untuk mendukung agenda Indonesia Maju dan Indonesia Emas melalui pencapaian milestone dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Dalam penyusunan aksi perubahan ini, Abdul Hadi mengucapkan terima kasih kepada mentor, coach, tenaga pengajar, serta rekan-rekan seangkatan yang telah memberikan dukungan dan masukan berharga.
“Semoga aksi perubahan ‘MEETING DENGAN KAWAN’ dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan program penanganan stunting di wilayah perbatasan,” ujarnya.
Abdul Hadi berharap aksi ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi dalam upaya penanganan stunting di kawasan perbatasan negara, khususnya di Pulau Morotai yang strategis.







