MARASAI.iD – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Maluku Utara, Marwan Polisiri, menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal untuk menghadapi peluang kerja di dunia industri.
Hal ini disampaikannya dalam seminar bertajuk “Menghadapi Dunia Kerja: Membentuk Alumni yang Enterpreneurship dan berdaya saing, untuk karir yang gemilang” yang berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate, Kamis (12/12/2024).
Dalam paparannya, Marwan menjelaskan bahwa kebijakan pembangunan 2020-2024 menitikberatkan lima misi utama, di antaranya pengembangan SDM dan peningkatan ekonomi. Prioritas dalam bidang ketenagakerjaan mencakup perencanaan tenaga kerja, pelatihan, penempatan, serta hubungan industril.
Marwan mengungkap sejumlah tantangan yang dihadapi pasar kerja di Maluku Utara. Di antaranya, terbatasnya lapangan kerja formal, tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan pendidikan menengah, dan minimnya respons terhadap digitalisasi oleh tenaga kerja menengah ke bawah.
Selain itu, ia menyoroti keterlambatan transformasi keterampilan dan ketidakcocokan antara kualifikasi lulusan dengan kebutuhan industri.
“Tenaga kerja kita belum sepenuhnya siap menghadapi tuntutan Revolusi Industri 4.0. Ini memerlukan perhatian khusus agar lulusan kita mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar kerja,” ujar mantan Kepala Bappeda Kota Tidore Kepulauan ini.
Meski demikian, Marwan menyampaikan bahwa hilirisasi nikel di Maluku Utara, terutama melalui kawasan industri PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan Harita Group, membuka peluang kerja yang signifikan. Diperkirakan jumlah tenaga kerja akan meningkat dari 645,9 ribu orang pada 2023 menjadi 669,9 ribu orang pada 2024.
“Industri pertambangan dan hilirisasi nikel membuka banyak peluang, namun kita harus memastikan SDM lokal dapat memenuhi kebutuhan perusahaan,” tegasnya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Marwan memaparkan strategi yang telah disiapkan, antara lain perencanaan tenaga kerja berbasis kebutuhan industri serta program pelatihan kerja.
Pelatihan yang ditawarkan meliputi operator alat berat, mekanik, kelistrikan, komputer, tata boga, hingga kewirausahaan. Dukungan sarana pelatihan juga diberikan, seperti bantuan alat berat, mesin jahit, dan komputer.
Marwan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan pihak industri. “Tanpa kerja sama yang baik, upaya peningkatan kualitas SDM akan sulit tercapai,” ungkapnya.
Dia menyimpulkan bahwa hilirisasi nikel adalah peluang besar bagi Maluku Utara, namun tantangan SDM lokal harus segera diatasi. Pendidikan vokasi, politeknik, dan program pelatihan kerja menjadi solusi utama agar tenaga kerja lokal mampu bersaing di dunia industri.
“Keberhasilan pembangunan SDM di Maluku Utara memerlukan sinergi dari semua pihak. Dengan begitu, kita bisa memaksimalkan potensi daerah dan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas,” tutup Marwan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Rektor UMMU Ternate, Prof DR. Saiful Deni, dan sejumlah akademisi serta para mahasiswa.







