MARASAI.iD – Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dari Komisi I, Astri Tiarasari Yasin, S.Ked, menggelar kegiatan reses di SMAN 4 Halmahera Timur, Kecamatan Wasile Selatan, pada Senin (19/5/2025) siang.
Reses yang dimulai ba’da Dzuhur itu dihadiri para guru dan siswa, serta berlangsung hingga sore hari.
Dalam kesempatan itu, Astri memperkenalkan diri sebagai perwakilan rakyat dari Daerah Pemilihan III (Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Tidore Kepulauan) asal Partai Kebangkitan Bangsa. Ia juga memaparkan secara singkat berbagai program prioritas Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
“Saya hadir di sini untuk mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dan persoalan di sekolah ini. Reses bukan sekadar seremonial, tapi menjadi wadah penyerapan aspirasi yang akan kami perjuangkan di DPRD,” ujar Astri dalam sambutannya.
Sejumlah aspirasi penting pun disampaikan para guru dan siswa. Di antaranya keluhan guru SMA yang merasa dianaktirikan karena tidak menerima Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), sementara pegawai provinsi lainnya menerima tunjangan tersebut secara rutin.
“Kenapa kami guru SMA tidak menerima TPP? Padahal kami juga bagian dari ASN provinsi. Rasanya kami ini dianaktirikan,” ujar salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, para guru PPPK juga mengeluhkan belum adanya kejelasan status menjelang berakhirnya masa kontrak lima tahun mereka. “Kami butuh kepastian, apakah kontrak akan diperpanjang atau ada kebijakan lain. Jangan sampai kami kembali ke titik nol,” ungkap guru lainnya.
Pihak sekolah juga menyampaikan pentingnya pembangunan saluran drainase di lingkungan SMAN 4 Haltim. Jika hujan turun, halaman sekolah kerap digenangi air, yang mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Saat musim hujan, sekolah kami sering tergenang. Aktivitas belajar sangat terganggu. Kami butuh got atau drainase yang layak,” kata salah satu guru.
Selain itu, kebutuhan akan bus sekolah juga menjadi aspirasi utama karena banyak siswa yang berasal dari wilayah pelosok dengan jarak tempuh yang cukup jauh ke sekolah.
“Kalau ada bus sekolah, anak-anak tidak perlu berjalan jauh atau menunggu ojek yang kadang tidak pasti,” tambahnya.
Dari kalangan siswa, permintaan pengadaan laptop dan jaringan internet juga disuarakan. Mereka berharap ada dukungan pengadaan laptop untuk menunjang pembelajaran, serta fasilitas internet berbasis Starlink yang dapat menjangkau daerah terpencil seperti Wasile Selatan.
“Internet sangat lambat di sini. Kadang kami kesulitan cari bahan belajar atau input tugas secara online,” ucap salah satu siswa.
Menutup kegiatan, Astri menggelar kuis wawasan kebangsaan kepada seluruh siswa sebagai bagian dari upaya edukasi karakter dan nasionalisme.
“Anak-anak harus kenal dan cinta negara ini. Belajar tidak hanya soal akademik, tapi juga tentang jati diri sebagai warga negara,” pungkasnya.







