HALTIM, marasai.id – Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Pertanian melakukan gerakan panen padi sawah, yang berlangsung di Desa Toboino, Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur, Kamis (16/3/2023).
Kepala Dinas Pertanian, Muhktar Husen menyebutkan panen kali ini atas bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara kepada petani, yang melakukan penanaman pada bulan Oktober November 2022 lalu,
“Ini merupakan bentuk dari menjalankan visi Pak Gubernur Abdul Ghani Kasuba menuju Maluku Utara sejahtera, dimana Pemprov telah menetapkan sasaran luas panen padi pada musim tanam 2022 dan 2023 seluas 31.841 hektar, dengan target produksi padi sebanyak 91.026 ton gabah kering giling atau setara dengan 56.436 ton beras,” kata Muhktar.
Menurutnya, kebutuhan konsumsi beras Malut 124,787 ton per tahun, masih kekurangan beras sebanyak 68,351 ton, sehingga pada tahun 2024 diharapkan bisa
meningkatkan produksi 122.568 ton gabah kering giling atau setara dengan 75.992 ton beras atau 65-70 persen sudah bisa disediakan dari produksi lokal, sesuai dengan target jangka panjang.
“Sehingga itu kita akan terus dorong dan bantu dalam bentuk bibit, pupuk, alat pertanian hingga pasca panen,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Timur, Din Adjision mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah menaruh perhatian kepada Kabupaten Halmahera Timur dengan menggelontorkan sejumlah bantuan ke para petani.
“Kita minta dukungan dari pemerintah provinsi untuk dapat memfasilitasi petani kami dengan perusahaan tambang seperti IWIP, dimana hasil panen kami juga dapat didorong ke perusahaan, kami juga berharap agar Pemprov Malut menghadirkan regulasi yang dapat menguntungkan bagi para petani,” harapnya.
Mewakili Gubernur Malut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sri Haryati Hatari menyebutkan, Pemprov berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan dan mengembalikan Halmahera Timur sebagai lumbung padi Maluku Utara.
“Kami di tim TPID juga melaksanakan langsung komitmen provinsi Maluku Utara untuk dapat melakukan swasembada pertanian. Karena pemicu inflasi Provinsi Maluku Utara itu dari beras dan ikan, sehingga ini menjadi salah satu upaya kita untuk dapat menekan inflasi,” ungkapnya.
Sri berkeyakinan, Maluku Utara khususnya Kabupaten Halmahera Timur mampu memproduksi pangan untuk kemandirian pangan, melihat luasan lahan dan potensi pertanian yang besar namun belum dimanfaatkan secara optimal.
“Ini perlu kita gerakkan sehingga sebagian pekerja pertanian yang sudah beralih ke bidang pertambangan, saya harapkan agar tidak beralih karena ketika kita mengalami krisis maka sektor pertanian sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Agenda kegiatan ini termasuk, pembagian bantuan kepada petani dan sosialisasi pembuatan bio saka. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, mewakili Bupati, Asisten II Kabupaten Halmahera Timur, Kepala Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara, Kepala Desa Toboino, dan puluhan petani.







