SOFIFI, – Meskipun baru dilantik selama 9 hari, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara, Marawan Polisiri sudah melakukan trobosan tak biasa.
Dia mencoba mendorong tenaga kerja profesional dari Maluku Utara untuk berkiprah di luar negeri. Gagasan ini bahkan disampaikan langsung kepada Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani.
“Kita di Maluku Utara ini sebagai daerah tambang yang mana banyak pekerja dari luar masuk, namun yang ingin kita dorang adalah bagaimana pekerja kita juga dapat keluar dan berkiprah bahkan ke luar negeri,” ungkap Marwan saat berkunjung ke kantor Benny di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, tenaga kerja Maluku Utara yang paling mungkin berkiprah di luar negeri, salah satunya di bidang kesehatan seperti ners (perawat) dan midwife (bidan) yang dibutuhkan di luar negeri.
“Dunia ini cukup luas, banyak kesempatan kerja di luar sana. Ners dan midwife sangat dibutuhkan dengan gaji 20-30 jutaan di Jepang, Jerman, Quwait dan Saudi. Saatnya kita merubah cara pandang bahwa kita tidak hanya dijadikan tempat untuk mencari kerja, tapi kita bisa juga menjadi pekerja di negara lain,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Marwan juga mendorong agar sekolah tinggi kejuruan juga dapat mematangkan kemampuan berbahasa asing, seperti Inggris, Jepang, Arab dan China.
Gagasan mantan Kepala Bappeda Kota Tidore Kepulauan ini mendapat sambutan dari Benny Rhamdani, yang siap untuk membantu mewujudkan gagasan tersebut.
“Kita harapkan akan ada dari Maluku Utara yang tenaga kerjanya berkiprah di luar negeri, nantinya saat pelepasan perdana kita bisa bersama dengan bapak gubernur,” ungkap Benny yang juga mantan aktivitas 98 ini.







