MARASAI.iD – Penjabat Gubernur Maluku Utara, Samsuddin A. Kadir, didampingi Penjabat Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Utara, Darmawati Samsuddin, menyerahkan bantuan kepada warga terdampak erupsi Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Rabu (22/1). Bantuan tersebut berupa logistik, kebutuhan dasar, dan cadangan stok (buffer stock) untuk para pengungsi.
Dalam kesempatan itu, Samsuddin meminta warga yang terdampak untuk tetap bersabar di tempat pengungsian hingga ada pemberitahuan resmi dari pemerintah setempat.
“Bapak/Ibu serta anak-anak sekalian saya harap tetap tenang di pengungsian dan jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak benar terkait situasi Gunung Ibu,” ujar Samsuddin.
Ia juga mengimbau Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat untuk terus memperbarui informasi mengenai kondisi terkini Gunung Ibu agar masyarakat merasa aman selama di pengungsian.
Senada dengan itu, Bupati Halmahera Barat, James Uang, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, minyak goreng, popok bayi, susu, dan obat-obatan.
“Ketersediaan logistik bantuan akan terus dipantau oleh pemerintah, sehingga Bapak/Ibu merasa aman di tempat pengungsian,” ujar James.
Dalam kunjungannya, Pj Gubernur dan rombongan menyambangi dua titik pengungsian di Desa Tongute Goin dan Desa Tongute Sungi. Kehadiran mereka disambut antusias oleh warga, terutama anak-anak yang terlihat gembira saat mengikuti kuis berhadiah yang diadakan oleh Samsuddin.
Salah satu warga Desa Tongute Goin menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah. “Kami berterima kasih kepada Bapak Pj Gubernur dan Ibu TP-PKK atas bantuan ini. Ini sangat membantu kami,” ungkapnya.
Erupsi Gunung Ibu yang meningkat ke Level IV (awas) sejak 15 Januari 2025 menyebabkan letusan dengan dentuman keras dan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 meter. Kejadian ini memaksa 1.214 jiwa dari enam kecamatan terdampak untuk mengungsi ke enam titik penampungan.
Berdasarkan data Posko Erupsi Gunung Ibu per 21 Januari 2025 pukul 16.00 WIT, jumlah pengungsi terdiri atas:
Ibu hamil: 13 orang, balita: 94 orang, anak usia dini: 21 orang, lansia: 97 orang, Laki-laki: 504 orang, Perempuan: 710 orang
Para pengungsi tersebar di beberapa lokasi, di antaranya Pos Gereja Tua Emanuel Desa Tongute (276 jiwa) dan SMKS Anak Negeri Akesibu (157 jiwa).
Sebelum meninggalkan lokasi, Samsuddin memastikan bahwa Pemprov Malut bersama Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat akan terus memantau kondisi terkini dan memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi dan mereka dapat segera pulih dari dampak bencana ini,” tutup Samsuddin.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat dari lingkup Pemprov Malut, termasuk pimpinan OPD, TP-PKK Provinsi Maluku Utara, dan jajaran Pemkab Halmahera Barat.







